IQNA: Zahro’ Rahimi Ardamus seorang mahasiswi S2 di bidang penerjemahan bahasa Inggris kemaren, 19 Desember mempertahankan tesisnya yang berjudul “analisis wacana kritis terjemahan Al Qur’an kedalam bahasa Inggris oleh penerjemah non Muslim”.
Rahimi Ardamus dalam pertemuan di universitas sastra dan bahasa asing Allamah Thabathaba’i menganalisis hubungan antara penyalah gunaan kekuasaan, kontrol pemikiran dan teks terjemahan dengan pendekatan “analisis wacana kritis” akan membentuk komponen utama dari penelitian ini.
Dia menegaskan: penelitian kerangka baru ini untuk menelaah permasalahan penyalah gunaan kekuasaan dari cara penerjemahan dan dengan kesepakatan menelaah lima point dari penerjemahan Al Qur’an Al Karim yang memiliki banyak permasalahan.
Rahimi juga menambahkan: Goerge Sail, John Madus Radul, Edward Henry Palmer, Nasim Joseph Daud dan Alexander Ross adalah lima orang penerjemah yang hasil terjemahannya dari Al Qur’an menurut penelitian ini dinilai interpreter, sekitar dua ratus ayat dari terjemahannya mendapat kritikan dirinya dan kritikan para kritikus dunia.
Berkenaan dengan hasil penelitiannya, dia mengatakan: temuannya menunjukkan bahwa terdapat banyak kesalahan pada terjemahannya yang pertama milik Ross, Sail, Radul, Palmer, meskipun dari adanya kesalahan terjemah sahaja tidak dapat membuktikan tujuan penerjemah untuk mencemarkan agama Islam, akan tetapi dalam terjemahan Alexander Ross terdapat banyaknya kesalahan yang melampaui batas, sehingga adanya kemungkinan tujuan untuk mencemarkan nama baik Islam dan menampilkan perubahan pada agama ini sangatlah kuat.
715913